(Foto: Morguefile) |
Dilansir dari Vemale, Dr Markus Rantala, Ph.D dari University of Turku di Finlandia menyebutkan, sistem daya tahan tubuh memiliki pengaruh erat terhadap penampilan seseorang dan stres adalah salah satunya.
Sebelum menarik kesimpulan ini, Dr Markus meminta lebih dari 50 wanita Latvia untuk memotret diri mereka sendiri dan mengukur tingkat stres mereka selama masa subur dan siklus menstruasi. Sedangkan 18 orang pria diminta untuk menilai foto-foto wanita tersebut dengan skala 0-11.
Hasilnya, wanita yang memiliki kadar stres rendah terlihat lebih menarik ketimbang wanita yang mengalami stres berkepanjangan.
dr Rantala seperti dikutip Medical Daily mengatakan, “Ini konsisten dengan studi pada manusia yang menemukan bahwa stres memiliki efek negatif bagi kesehatan, termasuk mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh, penyakit jantung dan kerentanan terhadap kanker. Sinyal daya tarik wajah yang berpotensi untuk proses reproduksi juga dipengaruhi oleh hormon stres.”
Sebelum menarik kesimpulan ini, Dr Markus meminta lebih dari 50 wanita Latvia untuk memotret diri mereka sendiri dan mengukur tingkat stres mereka selama masa subur dan siklus menstruasi. Sedangkan 18 orang pria diminta untuk menilai foto-foto wanita tersebut dengan skala 0-11.
Hasilnya, wanita yang memiliki kadar stres rendah terlihat lebih menarik ketimbang wanita yang mengalami stres berkepanjangan.
dr Rantala seperti dikutip Medical Daily mengatakan, “Ini konsisten dengan studi pada manusia yang menemukan bahwa stres memiliki efek negatif bagi kesehatan, termasuk mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh, penyakit jantung dan kerentanan terhadap kanker. Sinyal daya tarik wajah yang berpotensi untuk proses reproduksi juga dipengaruhi oleh hormon stres.”
(vemale)