SHUTTERSTOCK |
1. Kafe atau kelab malam tidak menjanjikan hubungan yang serius Pernah mencoba melakukan percakapan di bar pada Jumat malam, di tengah musik yang ingar-bingar? Anda tidak akan bisa leluasa mendengarkan atau berbicara. Kata-kata Anda tidak akan tersampaikan dengan sempurna. Di saat Anda berusaha mengenali orang yang diajak bicara, di saat yang sama Anda juga berusaha keras memahami apa yang dia sampaikan. Pilihan yang lebih baik adalah pergi ke rumah teman. Atmosfirnya tentu lebih menenangkan dan nyaman untuk melakukan percakapan.
2. Alkohol membuat segala sesuatu tampak lebih baikOrang yang gemar hang out sambil mengonsumsi alkohol tentu tahu bagaimana alkohol sangat memengaruhi kesadaran. Segala sesuatu tampak lebih baik di mata Anda, termasuk orang-orang yang ada di sekelilingnya. Anda jelas tidak akan bisa membangun hubungan serius ketika berada di bawah pengaruh alkohol. Lebih baik Anda mencoba ke kedai kopi. Perjumpaan sembari minum kopi membuat orang lebih melek dan sadar.
3. Orang yang sering ke bar, lebih mencari kesenanganDengan alkohol dan musik, bar memberikan nuansa kesenangan yang maksimal. Tidak jarang, seseorang hanya ingin menikmati "kesenangan" itu saja, tak ada niat yang serius. Termasuk berhubungan dengan orang lain. Opsi yang lebih baik adalah bertemu calon kekasih lewat pertemanan. Karena dengan demikian Anda bisa mengetahui latar belakang teman dar teman-teman Anda, dan tahu mana yang baik mana yang tidak.
4. Bar bukan tempat yang romantisBar mempunyai bau yang sangat khas: kombinasi bau makanan, asap rokok yang menebar kemana-mana, alkohol, dan lainnya. Ini jelas jauh dari kesan romantis. Cobalah datang ke pesta pernikahan seorang teman. Atmosfir dan suasananya lebih terasa romantis, dan jika Anda diundang dan menemukan tamu undangan lainnya, adalah satu bonus yang tidak boleh dilewatkan.
5. Kafe tidak menjamin Anda dan si dia memiliki kesamaan hobi atau aktivitasBiasanya percakapan awal di bar adalah membahas hobi atau kesukaan masing-masing. Tapi dengan banyaknya jenis orang yang masuk ke bar, belum tentu Anda menemukan orang yang memiliki kesamaan ketertarikan. Beda halnya bila Anda pergi ke kelas yoga, pertemuan komunitas travelling, atau pameran fotografi, di mana sudah jelas pesertanya punya minat yang sama. Kesamaan ini akan mengantar Anda pada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Pertemuan secara intens dan rutin bukan tak mungkin akan membuka peluang ke arah yang lebih serius.
(kompas)